Struktur Fungsi Jaringan Tumbuhan
Tumbuhan tersusun atas berbagai jaringan. banyaknya pengetahuan tentang
struktur jaringan menyebabkan kesulitan dalam memberi definisi yang
tepat suatu jaringan. Definisi jaringan adalah sekelompok sel dengan
asal usul, struktur, dan fungsi yang sama.
Anatomi
tumbuhan adalah kajian tentang letak dan fungsi organ pada tumbuhan. Anatomi
tumbuhan mengkaji tentang susunan dan bentuk-bentuk bagian dalam organ-organ
tumbuhan. Anatomi tumbuhan juga mengkaji fungsi tumbuhan yang dinamis dan
disertai pemahaman mengenai sel dan jaringan (Hidayat. 1995 : 7)
As
in other organisms, teh basic structural and functional unit plants is the cell. Plants have envolved a
variety of cell types, each specialized for particular functions. Like animal
cells, plants cells are organized into tissues. A tissues is a group of cells
that forms a structural and functional unit. Simple tissues are composed of
only one kind of cell, where as complex tissues have two or more kinds of cells
(Solomon. 2008 : 700).
Jaringan adalah sekelompok sel sel yang memiliki
struktur dan fungsi sama. Berdasarkan aktivitas pembelahan selselama fase
pertubuhan dan perkembangan sel/jaringan tumbuhan (Kurnadi. 1988 : 83). Pada
organisme mutlisel seperti tumbuhan, sel sel penyusun tubuhya disusun menjadi rakitan
yang bekerjasama yang disebut jaringan. Selanjutnya dengan gabungan yang
bervariasi, jaringan-jaringan tersebut disusun menjadi kesatuan fungsional yang
disebut organ (Reksoatmodjo. 1993 : 227).
Pada tumbuhan, terdapat 2 jaringan
utama yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa. Jaringan meristem ialah
jaringan yang sel sel penyusunnya aktif membelah. Berdasarkan letaknya,
meristem dibagi menjadi 3 yaitu meristem apikal, lateral dan interkalar. Lalu,
jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah tidak aktif membelah lagi, yaitu
jaringan parenkim, jaringan penyokong, jaringan periderm dan jaringan transport
(Claudes. 1984 : 59). Masing-masing organ muda pada daun, batang atau akar
memiliki tiga sistem jaringan yaitu sistem jaringan dermal. Sistem jaringan
pembuluh (vaskuler) dan sistem jaringan dasar. Masing-masing jaringan
berhubungan diseluruh tumbuhan (Campbell. 2008 : 319). Berikut adalah tabel
mengenai sistem jaringan dan fungsinya
Tabel 1. Tissue system and main
functions of tissue
Tissue
system
|
Tissue
|
Main
functions of tissue
|
Ground tissue system
|
Parenchyma tissue
|
Storage, secretion,
photosynthesis
|
Collenchyma tissue
|
Support
|
|
Sclerenchyma tissue
|
Support, strength
|
|
Vascular tissue system
|
Xylem
|
Conduction of water and nutrient
minerals
|
Phloem
|
Conduction of sugar in solution
|
|
Dermal tissue system
|
Epidermis
|
Protective covering over surface
of plant body
|
Periderm
|
Protective tissues called
periderm replace the epidermis in older regions of stems & roots
|
Sumber
: Solomon. 2008 : 703
- Sistem jaringan dermis
Gambar 2 jaringan dermis
Sumber gambar : biologiumums.blogspot.com
Sumber gambar : biologiumums.blogspot.com
Sistem
jaringan dermal merupakan lapisan tunggal sel-sel yang terbungkus rapat dan menutup serta melindungi bagian muda tumbuhan dan suatu bentuk pertahanan dari
serangan patogen atau kerusakan fisik. Selain itu juga memiliki fungsi sesuai
dengan organ yang ditutupi (Campbell. 2003 : 303). Sistem jaringan dermal juga
berperan dalam pengambilan air dan ion ion pada akar, dan pengaturan pertukaran
gas pada daun dan batang (Syamsuri. 2004 : 92). Sistem jaringan dermal terdiri
dari :
- Jaringan Epidermis
Jaringan epidermis merupakan jaringan paling
luar yang menutup permukaan organ tumbuhan seperti daun, bagian bunga, buah dan
biji serta batang dan akr sebelum mengalami penebalan sekunder. Jaringan
epidermis berfungsi sebagai pelindung jaringan yang ada di bagian dalamnya.
Bentuk, ukuran, susunan dan fungsi sel epidermis berbeda-beda pada berbagai
jenis organ tumbuhan (Syamsuri. 2004 :
94). Ciri-ciri jaringan epidermis pada tumbuhan umumnya sebagai berikut :
- Terdiri dari sel sel hidup
- Berbentuk persegi panjang
- Sel selnya rapat dan tidak memiliki ruang antar sel
- Tidak memiliki klorofil
- Di dinding sel jaringan epidermis bagian luar, yang berbatasan dengan lapisan udara mengalami penealan, namun dinding sel jaringan epidermis bagian dalam yang berbatasan dengan jaringan lain tetap tipis
- Mampu membentuk derivat epidermis (Fahn. 1995 : 71)
Beberapa bentuk khusus
sel epidermis yang terdiferensiasi struktur dan fungsinya antara lain :
1. Stomata (mulut daun)
Stomata merupakan suatu celah pada bagian
jaringan epidermis yang dibatasi oleh
dua sel penjaga. Sel penjaga berisi
kloroplas dan mempunyai bentuk yang berlainan dengan
sel epidermis sebagai sel
asalnya. Stomata berfungsi sebagai pintu:
- Masuknya CO2 dan udara serta keluarnya O2 pada waktu fotosintesis
- Penguapan (transpirasi)
- Pernapasan (respirasi)
2. Trikoma
Trikoma merupakan apendik yang berasal dari sel
sel epidermis. Trikoma terdapat dalam bentuk yang bervariasi dan biasanya
ditemukan pada seluruh bagian tumbuhan. Rambut akar juga merupakan bentuk lain
dari trikoma yang memiliki dinding sel tipis dan vakuola yang besar (Syamsuri.
2004 : 57).
Fungsi lain trikoma antara lain :
- Sebagai kelenjar yang mengeluarkan zat seperti terpen, garam dan gula
- Mengurangi penguapan (pada epidermis daun)
- Meneruskan rangsang
- Melindungi tumbuhan dari gangguan hewan
- Membantu penyebaran biji
- Sebagai penghasil nektar
3. Lentisel
Lentisel
berfungsi seperti stomata yaitu sebagai tempat keluar masuknya gas
gas ke dalam
tumbuhan yang terdapat pada batang
(Albert. 1989 :114)
4. Periderm
The periderm consist of phellem, phellogen and
phelloderm. The phellogen develops in the epidermis, the cortex, the phloem or
the root phericycle and produce phellem toward the outside and the phelloderm
toward the inside (Pandey. 1982 :8). Pada tumbuhan yang sudah mengalami pertumbuhan sekunder,
akar dan batangnya sudah tidak lagi memiliki jaringan epidermis. Jaringan
periderm ini telah menggantikan epidermis di daerah-daerah yang lebih tua pada
batang dan akar (Campbell. 2008 : 219)
2. Sistem jaringan dasar
Sistem jaringan dasar ini terletak
diantara jaringan dermis dan jaringan vaskular. Jaringan ini juga bertanggung
jawab untuk sebagian besar fungsi metabolik tumbuhan itu sendiri. Jaringan
dasar yang terletak dibagian internal dari jaringan vaskuler disebut empulur,
lalu jaringan yang terletak dibagian eksternal jaringan vaskular disebut
korteks (Campbell. 2008 : 320-321). Sistem jaringan dasar terdiri dari :
a)
Parenkim
Jaringan
parenkim merupakan suatu jsringsn yang terbentukdari sel-sel hidup, dengan struktur
morfologi yang bervariasi dan masih melakukan segala kegiatan proses fisiologis
(Kurniadi, 1998:87).
Parenkim merupakan bagian utama sistem
jaringan dasar dan terdapat pada berbagai organ tumbuhan. Parenkim terdiri dari
sel hidup yang bermacam-macam bentuk sesuai fungsinya. Karena merupakan sel
hidup, sel parenkim masih dapat membelah, jadi parenkim berperan penting dalam
penyembuhan luka dan regenerasi. Bentuk sel parenkim besar-besar dan memiliki
dinding sel tipis. Fungsi utamanya adalah sebagai tempat cadangan makanan dan
sebagai jaringan penyokong (Hidayat,1995: 55).
Gambar 6 Parenkim
Sumber gambar : mastugino.blogspot.co.id
Gambar 6 Parenkim
Sumber gambar : mastugino.blogspot.co.id
Sel-sel parenkim dewasa memiliki dinding sel
primer relatif tipisdn lentur, dan sebagian besar tidak memiliki dinding
sekunder. Sel parenkim melakukan metabolik tumbuhan, mensintesis, danmenyimpan
produk organik. Sel parenkim pada daun melakukan fotosintesis di kloroplas,
beberapa sel parenkim pada batang dan akar menyimpan pati di plastida yang
tidak meiliki warna. Semua sel tumbuhan yang berkembang pada umumnya memiliki
struktur sel parenkim yang sama, dan akan mengalami spesialisasi struktur dan
fungsi (Campbell dkk, 2003:299).
Berdasarkan
bentuknya, parenkim dibedakan menjadi:
1.
Parenkim palisade, merupakan parenkim penyusun mesofil, kadang pada biji
berbentuk sel yang panjang, tegak, dan mengandung banyak koroplas.
2.
Parenkim bunga karang, juga merupakan parenkim penyusun mesofil daun. Bentuk
dan ukurannya tidak teratur dengan ruang antarsel yang lebih besar.
3.
Parenkim bintang (aksinenkim), berbentuk seperti bintang bersambugan ujungnya
dijumpai pada tangkai daun Canna sp.
4. Parenkim
lipatan, dinding selnya mengadakan lipatan ke arah dalam serta banyak
mengandung koroplas, dijumpai pada mesofil daun pinus dan padi (Hidayat,
1995:213).
Kolenkim
terbentuk oleh sejumlah sel memanjang yang menyerupai sel prokambium. Sel
kolenkim adalah sel hidup, bentuknya sedikit memanjang, dan pada umumnya
memiliki dinding yang tak teratur penebalannya. Sel kolenkim hanya memiliki
dinding primer, lunak, lentur tak berlignin. Kolenkim bertugas sebagai
penyokong pada tumbuhan muda. Kolenkim bersifat plastis dan dapat merenggang
(Hidayat,1995: 58)
Jaringan kolenkim berperan penting sebagai
jaringan penguat terutama pada organ-organ tumbuhan yang masih aktif mengadakan
pertumbuhan dan perkembangan (Kurniadi, 1988: 90).
c)
Skelerenkim
Gambar 8 Sklerenkim
Sklerenkim
adalah jaringan yang terdiri dari sel dengan dinding sekunder yang tebal, yang
dapat berlignin atau tidak. Fungsi utamanya sebagai penyokong. Sel sklerenkim
memiliki sifat elastis, biasanya skleenkim diagi menjadi serat dan sklereid,
serat sklerenkim adalah sel panjang, sedangkan sklereid adalah sel pendek.
Dinding sel skerenkim pada waktu dewasa umumnya sel bersifat mati (Hidayat,1995:62).
Ciri-ciri
jaringan skerenkim:
a.
Selnya telah patah
dengan dinding sel tebal
b.
Dinding sekunder yang
tebal
c.
Bersifat kenyil, pada
umumnya tidak lagi mengandung kloroplas
d.
Sel-selnya lebih kaku
daripada kolenkim, sel sklerenkim tidak dapat memanjang (Syamsuri, 2004:213).
3.
Sistem Jaringan
Vaskular
Sistem
jaringan vaskular erguna untuk trnsportasi bahan-bahan atau zat-zat yang
dibutuhkan tumbuhan. Jaringan vaskular akaratau batang secara kolektif disebut
stele. Sedangkan sistem jaringan vaskular terdiri dari xylem dan floem
(Campbell, 2008:320).
Ciri
yang membedakan tumbuhan vaskular dengan non-vaskular terletak pada jaringan
yang terspeialisasi konduktif dan sebuah mekanisme khusus yang memungkinkan
transportasi air serta garam dan mineral pada jarak yang jauh. Sistem ini
adalah xylem dan floem (Dickison,2000:86).
Tipe
berkas berdasarkan letak floem terhadap xilem:
a.
Berkas kolateral
Floem
dan xylem berdampingan, terdapat 2 tipe:
1)
Berkas kolateral
terbuka, terdapat kambium antara floem dan xilem. Berkas ini ada pada tumbuhan
dikotil.
2)
Berkas kolateral
tertutup, tidak terdapat kambium, dan letak berkasnya tersebar, contoh tumbuhan
monokotil.
b.
Berkas bikolateral,
xilem diapit floem luar dan floem dalam, batas xilem dan floem luar adalah
kambium, sedangkan antara xilem dan floem dalam adalah parenkim penghubung.
c.
Berkas konsentris
1)
Konsentris amfivasal,
xilem mengelilingi floem.
2)
Konsentris amfikribal,
xilem dikelilingi floem.
d.
Berkas radial, yakni
pada akar, letak xilem dan floem berganti-ganti (Sumardi,1992:58-59).
Gambar 9 Xylem dan Floem
Sumber gambar : www.slideshare.net
- Xylem
Susunan
xilem:
- Trakeid adalah sel-sel tumbuhan yang dindingnya mengalami lignifikasi dan selnya akan mati setelah dewasa. Trakeid ini berfungsi untuk unsur penopang dan pengangkut air. Trakeid merupakan komponen penyusun berkas vaskuler xilem yang berbenuk lancip dan panjang,serta memiliki dinding sel berlubang-lubang atau yang disebut pit(celah).
- Komponen pembuluh, merupakan sel-sel silinder yang mati setelah dewasa dan tidak mengandung protoplas, dengan bagian ujungnya saling bersatu membentuk sebuah tabung pengangkut air bersel banyak. Komponen pembuluh mencakup berbagai tipe sempit dengan papan perforasi skaliform (Syamsuri, 2004:111-112)
2.Floem
Floem
tersusun atas buluh tapisan, sel pengiring parenkim, serat dan sklereida.
Merupakan jaringan pengangkut hasil fotosintesis, yang berasosiasi dengan xilem
(Sumardi, 1993:53).
Floem
memiliki dinding yang berpori, dan selnya akan tetp hidup saat terjadi
kematangan fungsional, akan tetapi tidak memiliki nukleus (Campbell dkk,
2003:301).
1)
Komponen pembuluh
tapis, merupakan sel-sel memanjang yang ujungnya bersatu membentuk suatu
pembuluh. Komponen pembuluh tapis terdiridari sel-sel yang hanya berfungsi
selama sel-sel tersebut hidup (Albert, 1989:124).
2)
Sel pengiring,
merupakan sel yang berukuran lebih kecil dibandingkan sel penyusun komponen
pembuluh tapis. Sel pengiring berperan untuk memberi
Tumbuhan
dapat dibedakan menjadi tumbuhan monokotil dan dikotil. Tumbuhan dikotil adalah
tumbuhan yang berbiji belah atau berkeping dua. Sedangkan tumbuhan monokotil
adalah tumbuhan biji berkeping satu.
Tabel
1. Perbandingan Tumbuhan Monokotil dan Dikotil
Jenis
|
Embrio
|
Tulang daun
|
Batang
|
Akar
|
Bunga
|
Monokotil
|
Satu kotiledon
|
Umumnya paralel atau sejajar
|
Berkas vaskuler umumnya tersusun secara kompleks
|
Serabut
|
Umumnya kelipatan tiga
|
Dikotil
|
Dua kotiledon
|
Umumnya menjari
|
Berkas vaskuler umumnya tersusun dalam bentuk
lingkaran
|
Tunggang
|
Umumnya kelipatan empat atau lima
|
Sumber:
Campbell dkk,2003:294.
Untuk referensi lain tentang struktur dan fungsi jaringan tumbuhan dapat klik disini
Untuk unduh file bisa klik disini
Untuk lebih memperjelas lagi tentang struktur dan fungsi jaringan tumbuhan dapat silahkan tonton video ini
Video Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
sumber : https://www.youtube.com/watch?v=3nmXnGBK9rA
Latihan soal klik disini
Setelah masuk laman murid:
1. memasukkan
ikada6202455 sebagai Username dan bismillah sebagai password 2. klik Started Quizzes
3. pilih Take
4. klik Start Quiz
kerjakan soal dengan materi yang telah tercantum di blog. Selamat mencoba ^_^
Daftar Pustaka :
Albert,
B. 1989. Molecular Biology of The Cell 2.
New York: Garland Pub Inc.
Campbell,
Neil. A, dkk.2008. Biologi. Jakarta:
Erlangga.
Campbell,
Neil. A, dkk.2003. Biologi Jilid 2
Terjemahan. Jakarta: Erlangga.
Claudes,
Ville A.1984. Biologi Dasar. Jakarta:
Erlangga.
Dickson,
William. 2000. Interogative Plant Anatomy.
USA: Academic Press.
Fahn,
A. 1995. Anatomi Tumbuhan Edisi 3.
Yogyakarta: UGM Press.
Hidayat,
Estiti B.1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji.
Bandung: ITB.
Kurniadi,
K.A. 1998. Dasar-dasar Anatomi dan
Fisiologi Tubuh Manusia.Bandung:
Biologi Press.
Paliwal,
R.L. 2000. Tropical Maize Morphology.
Rome: United Nations.
Pandey.
1982. Plant Anatomy. New Delhi:
S.Chand.
Pitojo.
2005. Kacang Tanah. Jakarta: Erlangga.
Reksoatmodjo,
Issoegianti.1993. Biologi Sel.
Yogyakarta: Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan.
Solomon.
2008. Biology Eight Edition. USA: Thomson Brooks/Cole.
Sumardi,
Issirep dan Pudjoarinto, Agus. 1992. Struktur
dan Perkembangan Tumbuhan.Yogyakarta:
UGM.
Sumardi,
Issirep. 1993. Struktur dan Perkembangan
Tumbuhan. Yogyakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
Suparman,
L.C. 2001. Serat Kapas dan
Pembudidayaannya. Bandung: Elang Production.
Syamsuri,
Istamar. 2004. Biologi. Jakarta:
Erlangga